Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) Direktorat Jendral Kerjasama ASEAN
menunjuk UGM sebagai perguruan tinggi pertama di Indonesia yang memiliki
ASEAN Studi Center (ASC) atau pusat studi ASEAN.
ASC
merupakan wadah bagi akademisi maupun masyarakat luas, untuk bertukar
ilmu dan pengalaman lain terkait dengan isu krusial di ASEAN maupun
studi mengenai negara-negara Asia Tenggara.
Direktur Jendral
Kerjasama ASEAN Kementrian Luar Negri, I Gusti Agung Wesaka Puja, MA,
mengungkapkan, pusat studi ASEAN dianggap penting dibentuk mengingat
selama ini belum ada satupun pusat studi di Indonesia yang fokus pada
ASEAN. Sementara, terdapat tantangan kedepan sesuai dengan mandat piagam
ASEAN untuk membentuk One Single Community ASEAN di tahun 2015
mendatang.
"Penting bagi kita untuk memahami betul ASEAN itu
apa dan kedepan bagaimana. Selama ini banyak pusat studi seperti Jepang,
Cina dan lainnya tetapi pusat studi ASEAN belum ada. Padahal ASEAN
adalah soko guru dari negara-negara Asia lain," ujarnya usai
penandatanganan nota kesepahaman UGM-ASEAN di ruang seminar Fisipol UGM,
Kamis (4/10).
Menurutnya, ASEAN kini telah dilirik oleh
negara-negara Eropa dan Amerika yang mulai menyadari bahwa negara-negara
ASEAN merupakan kekuatan baru perekonomian dunia. Sehingga, adalah
tidak tepat jika Indonesia sebagai bagian dari ASEAN malah tidak fokus
pada ASEAN dan tidak memiliki pusat studinya.
"Di pusat studi
ASEAN, kita tidak hanya fokus mempelajari politik keamanan dan sosial
budaya, tetapi bagaimana mengembangkan perekonomian yang kuat. UGM
dipilih sebagai pusat studi pertama mengingat disini memiliki SDM yang
lengkap sekaligus keberadaannya di Yogyakarta yang merupakan
representasi budaya Indonesia," tuturnya.
Dengan adanya pusat
studi ASEAN tersebut, diharapkan output ASEAN people oriented akan
menjangkau semua elemen masyarakat dan Indonesia siap menghadapi
persaingan regional. "Jangan sampai Indonesia hanya sebagai pasar produk
saja tetapi juga bisa menjadi pasar tenaga ahli di berbagai bidang,"
ungkapnya.
Rektor UGM Prof. Dr. Pratikno, M.Soc. Sc
menambahkan, pusat studi di berbagai perguruan tinggi di Indonesia
selama ini hanya fokus pada studi sosial diantara negara Asia Tenggara.
Namun belum satupun institusi yang fokus pada ASEAN itu sendiri