Program Diploma Teknik Mesin, Sekolah Vokasi UGM mulai tahun ajaran 2012/2013 membuka minat konsentrasi baru, Program Diploma Alat Berat Hexindo-Gadjah Mada. Minat Konsentrasi baru ini melengkapi dua program yang telah ada selama ini, Program Teknik Manufaktur dan Program Teknik Mekanik Otomotif Suzuki-Gadjah Mada. “Peresmian minat baru ini untuk memenuhi kebutuhan industri terhadap lulusan untuk penguasaan alat-alat berat,” ujar Ketua Prodi Program Diploma Teknik Mesin UGM, Dr. Wikan Sakarinto, Selasa (14/2) di sela-sela pembukaan Mechanical Fair UGM 2012.
Terkait pembukaan minat konsentrasi baru ini, Wikan menjelaskan, pihaknya bersinergi dengan industri, dalam hal ini PT Hexindo-Hitachi, dalam mendukung infrastruktur perkuliahan.Dengan minat baru ini diharapkan Diploma Teknik Mesin, Sekolah Vokasi UGM akan menjadi pilot project bagi Perguruan Tinggi lainnya yang memiliki prodi yang sama. "Dengan minat baru, memiliki SDM dan Laboratorium nantinya banyak PT akan belajar kesini," papar Wikan.
Alasan utama pendirian Program Diploma Alat Berat Hexindo-Gadjah Mada, karena pasar masih kekurangan SDM yang mampu menguasai peralatan berat. Sebagai contoh PT Hexindo saja memiliki sekitar 72 ribu alat berat yang hanya dioperasionalkan tiga ribu pegawainya. “Dengan demikian, masih banyak peluang kerja bagi lulusan alat berat ini,” ungkapnya seraya menambahkan masih terdapat sekitar 12 perusahaan sejenis yang memiliki ribuan alat berat.
Untuk tahun ini, prodi yang dibuka masih sebatas setingkat diploma tiga dengan dua kelas yang masing-masing terdiri 30 orang. Sementara pengelola Sekolah Vokasi Teknik Mesin secara bertahap merintis untuk jenjang D4. “Senat Akademik sudah memberi persetujuan dan memberikan rekomendasi resmi agar kami mengajukan proposal membuka D4. Kalaupun belum memungkinkan tahun ini kami cukup D3,” tambahnya.
Instruktur Sekolah Vokasi teknik Mesin UGM, Triyana Novika Dewi, S.T. menambahkan calon mahasiswa jurusan baru ini nantinya akan mempelajari seputar mesin berat, aplikasi dan perawatannya. Bila penggunaan alat berat selama ini dioperasionalkan oleh lulusan SMK dan tenaga maintenance dilatih oleh perusahaan dengan waktu yang cukup lama, maka dengan minat baru ini diharapkan hal itu dapat dipersiapkan lebih baik. “Oleh karena itu, kami menyiapkan secara dini lulusan yang siap terjun di lapangan,” ujarnya.
Penggunaan alat berat, kata Dewi, sebenarnya cukup mudah tergantung frekuensi penggunaan peralatan tersebut. Selain itu, dibutuhkan insting dan peralatan yang mencukupi untuk melengkapi keterampilan merawat dan menggunakan alat berat. Hingga saat ini total ada 23 program studi yang sudah dibuka oleh Sekolah Vokasi dengan menitikberatkan pada keterampilan agar sesuai dengan kebutuhan pasar. “Jurusan ini menjadi bukti bahwa keterampilan menjadi fokus dalam pendidikannya,” pungkas Triyana Novika.
Acara Mechanical Fair UGM yang keempat ini berlangsung selama tiga hari, 14 s.d 16 Februari 2012 yang diramaikan dengan pameran industri. Kegiatan yang berlangsung dihalaman laboratorium Sekolah Vokasi Teknik Mesin UGM, ini juga digelar berbagai lomba, diantaranya otomotif, pemrograman computer numerical control (CNC), metrologi dan kontrol otomasi berbasis mesin penumatik. (Humas UGM/ Agung)